Saya, Jefferson Filbert Tjoenardi, kelas XII dari SMA Kristen Petra 2 mengikuti olimpiade biologi tingkat internasional yaitu, Internasional Biology Olympiad (IBO) ke-33 yang dilaksanakan secara luring di Yerevan, Armenia pada tanggal 8-17 Juli 2022. Olimpiade ini diikuti oleh 240 peserta dari 62 negara di dunia. Ini merupakan pelaksanaan IBO pertama secara tatap muka setelah dua tahun berturut-turut dilaksanakan secara daring akibat pandemi COVID-19.

Saya memulai perjalanan ini mulai dari kelas 10 dengan bergabung ke Tim Olimpiade Petra di bidang biologi pada tahun 2019. Sejak awal, saya telah memiliki tekad yang kuat ingin menjadi delegasi Indonesia dalam IBO. Singkat cerita, setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, saya berhasil mendapatkan medali perak pada Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2020. Namun, saya masih belum berhasil menjadi delegasi Indonesia untuk IBO 2021 karena mendapatkan peringkat 7 dari 15 di Pelatihan Nasional (Pelatnas) tahap kedua IBO 2021. Meski mengalami kekalahan, saya tidak menyerah dan bertekad untuk melakukan lebih baik lagi pada tahun kedua. Akhirnya, saya berhasil mendapatkan medali emas pada KSN 2021 dan tembus menjadi salah satu delegasi Indonesia di IBO 2022. Untuk menjadi salah satu delegasi Indonesia di IBO 2022, saya harus melewati dua kali tahap seleksi Pelatnas dan juga satu kali tahap Pelatnas khusus selama tiga minggu di Bandung untuk delegasi dalam mempersiapkan diri untuk IBO.

Kami berangkat ke Kota Yerevan dari Jakarta dengan transit di Dubai. Perjalanan dari Jakarta ke Dubai memakan waktu sekitar delapan jam dan diikuti dengan tiga jam perjalanan dari Dubai ke Yerevan, ibu kota Armenia. Kota Yerevan merupakan kota bersejarah yang sangat indah, dengan arsitektur yang elegan dan khas. Bangunan yang dibangun menggunakan batu tuff berwarna merah muda kecokelatan, rimbunnya pohon maple yang menaungi jalan, dan juga penampakan Gunung Ararat yang megah di bagian barat daya menjadi suatu kenangan yang sangat indah. Meski jarang terdapat gedung pencakar langit, arsitektur dan juga keindahan Kota Yerevan membuatnya terasa sangat nyaman. Di sana saya bertemu dan berkenalan dengan banyak orang dari berbagai negara seperti Arab, Filipina, Jepang, Luxembourg, Selandia Baru, Polandia, dll. Rasanya sungguh menakjubkan, bagaimana dalam suatu ruangan terdapat begitu banyak orang yang berbicara dalam berbagai bahasa asing. Meskipun kami semua merupakan delegasi negara yang dikirim untuk berkompetisi, namun sama sekali tidak terasa atmosfer kompetitif di antara peserta. Pada hari pertama hingga ketiga, kegiatan peserta berupa keliling berbagai situs bersejarah di Yerevan seperti Monasteri Geghard yang dibangun pada tahun 1215 dan Kuil Yunani terakhir di Armenia, Garni yang dibangun sejak abad pertama.

Pada tanggal 13 Juli 2022, kami melaksanakan ujian praktikum yang terdiri dari empat topik (Biokimia, Bioinformatika, Fisiologi Tumbuhan, dan Zoologi dan Biosistematika). Masing-masing topik ujian dilaksanakan selama 1,5 jam dan terdiri dari berbagai tugas dan pertanyaan yang menantang yang harus dijawab dalam waktu yang singkat. Pada ujian Biokimia kami diminta untuk menganalisis aktivitas dari enzim tertentu dalam kondisi yang telah disesuaikan pada lembar soal. Selanjutnya, diikuti dengan ujian Bioinformatika yang terdiri berbagai tugas seperti analisis jalur persinyalan di sel dan analisis sekuens DNA. Ujian Fisiologi Tumbuhan kami diminta untuk menganalisis aktivitas fotosintesis secara kualitatif, dilanjutkan dengan identifikasi berbagai sampel tumbuhan, dan melakukan suatu uji statistika pada persoalan lingkungan. Terakhir, pada ujian Zoologi dan Biosistematika kami diminta untuk mengidentifikasi berbagai spesies ikan di Armenia. Namun, ujian belum selesai karena keesokan harinya kami harus mengikuti ujian teori. Ujian teori terdiri dari dua paket soal yang terdiri dari 50 soal, masing-masing dikerjakan selama tiga jam. Penilaian akan dilakukan dengan mempertimbangkan nilai praktikum dan teori dalam rasio 1:1.

Menurut saya, ujian yang diberikan sangat menantang, apalagi waktu yang diberikan kepada kami untuk mengerjakannya sangat singkat. Namun, permasalahan dan juga tugas yang diberikan sangat menarik dan seru untuk dikerjakan. Selesai mengerjakan ujian saya hanya bisa berpasrah dan berdoa agar mendapatkan hasil yang terbaik, karena saya telah melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan. Singkat cerita, Tim Nasional Indonesia berhasil mendapatkan dua medali emas dan dua medali perunggu di ajang IBO 2022 ini. Saya sangat bersyukur bisa menyumbangkan medali perunggu sebagai delegasi Indonesia.

Kesempatan untuk mengikuti ini merupakan kesempatan emas yang hanya bisa diikuti oleh empat orang delegasi saja dari satu suatu negara. Saya sangat bersyukur telah diberikan hikmat, kecerdasan, dan kesempatan yang berharga ini oleh Tuhan yang Maha Esa. Saya yakin usaha saya sendiri saja tidak akan pernah cukup untuk saya agar bisa mencapai IBO. Saya juga ingin berterima kasih kepada kepala sekolah dan bapak/ ibu guru yang telah mendukung, mendoakan, dan memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti IBO. Saya juga ingin berterima kasih kepada Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI), dan juga Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang mendukung Tim Nasional Indonesia untuk IBO baik dengan mendanai dan juga mendampingi kami secara langsung dalam perjalanan ke Armenia. Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada teman-teman, senior, dan juga dosen-dosen yang telah membantu mendoakan, mempersiapkan, dan mengajari saya dalam mempersiapkan diri untuk bisa memberikan performa terbaik saya bagi Indonesia.

Artikel ditulis oleh: Jefferson Filbert Tjoenardi

SMA Kristen Petra 2

Science & Math
Excellent Life Skills
5C in Education
Learning Management System

SMA KRISTEN PETRA 2