Pernah suatu hari, papa saya memberikan pertanyaan kepada saya, apakah kamu tahu “ Sindrom medali perak ? “, saya menjawab tidak tahu. Dalam sebuah lomba, mereka yang mendapatkan medali perunggu seringkali merasa lebih berbahagia dibanding mereka yang mendapatkan medali perak. Dalam beberapa event, bahkan, kebahagiaan yang didapat dari medali perunggu lebih besar dibanding mereka yang mendapatkan medali emas. Begitu katanya, dan saya tidak percaya. Bagaimana logikanya, ia yang berada di posisi medali perunggu bisa merasa lebih bahagia dibanding mereka yang meraih perak bahkan emas. Tetapi papa saya menjelaskan, bahwa ketika seseorang berusaha yang terbaik, dan ia melakukan segala upaya yang terbaik, yang dapat dia kerjakan tanpa mematok hasil penghargaan yang ingin dicapai, maka ia dapat lebih berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya dengan upaya yang lebih tenang dan gembira dalam prosesnya. Maka hasil yang didapat akan menjadi sebuah kejutan yang menggembirakan baginya. Fenomena ini seringkali didapat ketika mereka meraih medali perunggu. Bila mereka sudah melakukan yang terbaik yang dapat ia kerjakan, maka penghargaan pada medali perunggu tentu sangat membahagiakan. Dia lebih merasa menjadi pemenang, dibanding ia yang meraih medali perak. Dalam benaknya, kurang sedikit lagi dia harusnya dapat mencapai medali emas. Medali perunggu masih mendapatkan kebahagiaan dengan mental pencapaian sebagai pemenang, sedangkan medali perak seringkali dalam mentalnya melihat kekalahannya pada kegagalannya mencapai medali emas. “ Tidak penting, medali apa yang akan kamu raih, kebahagiaan yang utama adalah kepuasan ketika kamu telah melakukan yang terbaik, dengan segala upaya dengan pikiran yang tenang dan hati yang gembira. Medali… ah, itu cuma bonus kejutan untuk menambah rasa kebahagiaan tak terduga..”. Begitu papa saya menjelaskan. Lama saya merenungkan hal ini, meskipun terdengar aneh, tetapi samar-samar saya menangkap makna filosofi pada ungkapan ini.

Pada bulan Februari 2022, Saya memang mengikuti Lomba penelitian di BOSEPO, yaitu Bosnian Science Project Olympiad, tentang Synthesis and Characteristic of Nanoparticle Zinc Ferrite as Candidate Material Absorbent to Methylene Blue(aq), dengan bimbingan Pak Rosy, kami berdua melakukan banyak hal dan upaya yang terbaik, mulai dari langkah uji, penelitian, hingga analisa data dan penyusunan jurnal ilmiah. Saya bahagia sekali menjalani prosesnya. Tidak mudah memang, ini betul-betul di luar batas nalar tahap SMA sebetulnya, tetapi saya asyik saja menjalaninya. Dan ketika sesi tes pada dewan penguji secara online, rata-rata saya berhasil membuat mereka terkesan dengan penjelasan saya. Singkat kata, pada lomba penelitian ini, saya mendapatkan medali emas. Dan saya merasa sangat bahagia…. Medali emas ini, sebagai sesuatu yang tidak terduga, menambah kebahagiaan saya, sebagai apresiasi atas apa yang saya kerjakan.

Saya mendapat kesempatan untuk menerima penghargaan dari Diknas Provinsi sebagai Pelajar berprestasi. Saya mewakili sekolah SMA Kristen Petra 2 diminta menghadiri momen itu pada tanggal 13 Mei 2022. Saya ingin menceritakan, bahwa untuk pertama kalinya, saya mengikuti upacara di tempat tamu undangan lainnya, yang diberi tempat khusus, dengan kursi dan tenda teduh. Setelah upacara selesai satu persatu, para siswa yang meraih gold medal pada even lomba internasional dipanggil untuk diberikan penghargaan oleh Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa, disaksikan jajaran para pimpinan daerah dan pejabat dari TNI-POLRI Provinsi. Total ada 15 siswa yang diundang, dari beberapa daerah selain Surabaya tentunya. Setelah itu kami diundang masuk ke dalam Gedung Grahadi untuk menikmati jamuan makan siang yang mewah itu bersama para pimpinan daerah. Pertama kali bagi saya untuk menikmati momen itu, ke- katrok-an saya otomatis muncul melihat fenomena yang kami alami dalam pelayanan yang kami terima sebagai tamu undangan yang dihormati. Itu untuk pertama kalinya, saya merasa menjadi orang yang dilayani, untuk pertama kalinya pula, saya merasa telah memberikan sumbangsih nilai yang dapat dipakai untuk mengharumkan nama Indonesia, dan juga, untuk pertama kalinya, saya merasa bahwa apa yang saya kerjakan ternyata membawa pengaruh bukan buat saya pribadi, ternyata bisa memberikan dampak positif bagi Guru Pembimbing, bagi Sekolah SMA Kristen Petra 2, dan tentu bagi keluarga saya.

Saya bahagia, sungguh merasa bahagia. Ini momen yang tidak pernah terduga, dan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Mungkin ini yang dimaksud papa saya, kalau kita mengharapkan hasilnya, kita kurang fokus pada kebahagiaan di prosesnya. Ketika kita bekerja yang terbaik pada prosesnya, hasil yang terbaik adalah yang memberikan rasa kebahagiaan pada batin kita. Ketika kita tidak membebani batin kita dengan target tertentu, kita akan menjadi bahagia ketika mendapat bonus kehidupan yang tidak terduga seperti ini.

Saya bersyukur, atas semua bonus kebahagiaan yang terjadi dalam momen ini. Saya bersyukur bertemu para guru pembimbing di SMA Kristen Petra 2, saya bersyukur ada pada masa ini, yang mana ketika pandemi, justru membuka peluang bagi lomba international dapat diikuti secara online. Saya bersyukur kepada papa mama yang tidak pernah lelah dan sangsi dalam memberikan dukungan atas semua lomba penelitian yang saya ikuti. Semoga apa yang saya kerjakan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi diri saya, bagi teman-teman, dan bagi banyak orang. Terima kasih.

Thomas Sidarta Setio
SMA Kristen Petra 2

Science & Math
Excellent Life Skills
5C in Education
Learning Management System

SMA KRISTEN PETRA 2