Sabtu, 18 Mei 2024, kami tengah bersiap di ruang backstage yang remang-remang biru sebelum menaiki panggung akbar kami. Penampilan kami akan segera dimulai dalam waktu 5 menit, dan tidak bisa dipungkiri, jantung kami bekerja lebih cepat daripada biasanya. Irama kencang jantung ini diiringi pula oleh berbagai hal, seperti dentuman speaker subwoofer yang menghujam tubuh kami, megahnya lightning yang melukis watak permainan setiap band yang ikut bertarung, dan deru lautan penonton serta dewan juri yang tengah mendalami dan menilai penampilan seluruh band. Semua komponen ini bergabung untuk menciptakan suasana epik yang mencekam, menyeramkan, namun sangat indah.
Kilas balik ke sekitar sebulan yang lalu, kira-kira pada awal April. Kami tengah memperdebatkan keinginan kami untuk mengikuti Festival Band Surabaya Hebat yang digelar PDAM Surya Sembada. Pada saat itu, kami masih digempur oleh tugas dan ujian sekolah. Di satu sisi, band kami sudah lama tidak berlomba, di sisi lain, kalaupun kita ikut lomba ini, dengan situasi sesibuk ini, emang kita bisa menyiapkan dua lagu dalam waktu sesingkat ini? Awalnya, kami lumayan ragu untuk mendaftar, namun mentor klub kami, Pak Wahyu Guntur Dewantara, meyakinkan bahwa segala rintangan dapat kita lalui bersama dengan Tuhan, asalkan kita mau berusaha.
Latihan untuk perekaman video untuk babak penyisihan pun dimulai dan berlangsung dengan relatif lancar. Kami memainkan lagu wajib “Jingle PDAM Surya Sembada” dan lagu bebas “Jadi Yang Kuinginkan” oleh band pop-rock Vierratale. Tanpa kami sadari, hari perekaman sudah tiba. Perekaman berlangsung dengan cukup lancar, meskipun terdapat berbagai rintangan yang harus kami lalui, seperti waktu perekaman yang tidak cukup, kendala instrumen dan akustik ruangan, dan tentunya kelelahan dari seluruh personil band setelah mengulang take berkali-kali untuk mendapatkan video yang laik. Namun, pada akhirnya kami mendapatkan take yang layak dan setelah menunggu lama, kami berhasil lolos ke tahap semifinal.
Tahap semifinal berlangsung lancar, kami memainkan aransemen kami secara live di gedung PDAM. Tentunya, kami mengkolaborasikan berbagai materi musik idiom khas Kota Surabaya contohnya seperti Kidungan Jula-Juli Surabaya dan menggunakan aransemen yang bernuansa rancak dan dramatis, memberikan band kami sebuah identitas yang unik di antara band lainnya. Singkatnya, kami lolos ke tahap grand final, dan lagu bebas Vierratale-pun kami ganti dengan lagu festival band andalan seluruh Indonesia, “Melompat Lebih Tinggi” karya band legendaris Sheila On 7. Kami berlatih dan berlatih, mengerahkan seluruh raga kami dengan keyakinan bahwa kami pasti dapat memberikan yang terbaik untuk menghibur penonton dan memenangkan festival band ini.
Dan sekarang, tibalah kita di pucuk panggung, tersisa 1 menit. Denyut nadi kita seolah seirama dengan tempo lagu yang akan kita mainkan, snare roll menghujani telinga internal kita bagai gemuruh hingga “Tas!”, sang MC mempersilakan kita untuk naik dan mementaskan permainan kita. Sungguh, kami memainkan hati kami di atas sana, seolah-olah seluruh hidup kami memuncak pada titik tersebut dan jari-jemari kami telah kebas akan perasaan tegang dan takut. Pengalaman itu sulit dieja dengan kata-kata, selaksa euforia, persahabatan, dan kesenangan dikemas dalam simfoni 5 menit yang dirajut dengan kehati-hatian dan cinta. Hingga akhirnya, pengumuman tiba, dan benar kata Pak Guntur, tidak ada yang tidak mungkin jika kita percaya, berusaha, dan selalu berharap pada Tuhan. Singkat cerita kamipun mendapatkan Juara 1 dan Juara Favorit kategori SMA dalam Festival Musik Surabaya Hebat 2024 Piala Walikota Surabaya. Kami berkesempatan untuk berfoto bersama Walikota Surabaya bapak Eri Cahyadi saat penerimaan hadiah. Kami berterima kasih kepada Tuhan atas anugerahNya yang luar biasa ini, juga kepada bapak/ibu guru/karyawan dan orang tua kami yang selalu mendukung kami.
~Yudistira Putra (SMA Petra 2)