Ceramah seks merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh SMA Kristen Petra 2 Surabaya. Di masa pandemi ini sekolah tetap berupaya meberikan ceramah seks melalui Zoom yang dipimpin langsung oleh Ibu Niken Mahendra selaku narasumber pada tanggal 7 Desember 2021 yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X yang dibagi dalam dua sesi secara antusias. Membicarakan masalah seksualitas di negara Indonesia merupakan hal yang tabu. Hal tersebut disebabkan perihal budaya kita yang menganut adat ketimuran. Meski begitu banyak sekali manfaat yang didapatkan ketika memberikan pendidikan seks kepada anak sejak dini.
Pada anak SMA yang baru saja mengalami masa pubertas dan masih mencari jati diri, masa-masa berontak dan ingin mengetahui banyak hal, tentu harus diarahkan supaya tidak terjerumus hal-hal yang negatif nantinya. Diharapkan lebih terbukanya pikiran anak terhadap topik yang berkaitan dengan masalah seksual sehingga mereka tidak akan malu membicarakan masalah seksual, terlebih jika mereka ingin menanyakan hal yang privat terhadap orang tuanya sehingga hal ini dapat meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak. Selain itu peran dari jenis gender juga harus dipahami, karena memberikan memberikan pendidikan seks terhadap anak tentunya akan membuat anak tersebut mengerti akan peran yang akan dilakukan. Seperti anak perempuan misalnya, ia akan tumbuh menjadi anak perempuan yang sesungguhnya.
Tidak kalah penting anak bisa menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat, seperti mencari tahu sendiri masalah seksualitas melalui teman, komik, video atau media lainnya yang berbau seks, maka dari itulah diberikan pendidikan seks. Selain itu pentingnya menyadari masalah yang akan timbul akibat dari seks bebas di kalangan remaja, seperti bahaya akan tertular penyakit kelamin dan HIV/AIDS. Dengan memberikan pengetahuan ini akan membuat anak mengerti tentang perubahan yang terjadi pada bagian tubuh terutama organ sensitif. Dengan begitu mereka tidak akan kaget, bingung, dan takut untuk menghadapinya sehingga percaya diri akan timbul jika seorang anak nyaman dengan bentuk dan bagian-bagian tubuhnya dan dapat mengetahui mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.